Senin, 29 September 2014

Kopdar Bahasa Betawi Bekasi Ke 5

Kopdar Bahasa Betawi Bekasi Ke 5 ini dilkasanakan di rumah Mpok Hj Yosi Vidianti di kampung selang jati RT003/003 ds. Selang Jati Kec. Cibitung. acara ini memang kegiatan rutin BBB yang sudah diprogramkan pengurus. meriahnya acara ini memang kami yang inginkan keceriaan tampak terlihat wajah - wajah warga BBB yang datang dalam acara kopdar kali ini. next time kita akan mengadakan ulang tahun BBB yang kestu Tahun dan santunan anak yatim.



Poto Bersama Saat Kopdar Ke 5
Suasana Kopdar Ke 5 Drmah HJ Yosi Vidiyanti


Keceriaan saat Kopdar BBB

Keluarga wadon BBB

Suasana Kopdar BBB ke 5

Halal Bi Halal Komunitas Bahasa Betawi Bekasi Di Taman Kota Alun-Alun Kota Bekasi

Alhamdulillah acara Halal Bi Halal wara BBB sudah kita laksanakan di Taman Kota Alun - Alun Kota Bekasi. Kami sebagai pengurus BBB sangat berterima kasih kepada seluruh warga BBB yang sudah datang dalam acara ini. besar harapan kami sebaai pengurus semoga jalinan tali persaudaraan kita akan tetap terikat untuk selama-lamanya. Dan kami sebagai Pengurus BBB memohon Maaf Lahir dan Batin.

Keluarga BBB

Keluarga BBB

Suasana Halal Bi Halal

Suasana Halal Bi Halal BBB 2

Suasana Halal Bi Halal 3

Suasana Halal Bi Halal 4




Sabtu, 23 Agustus 2014

Kopdar II Bahasa Betawi Bekasi Di Sekolah Alam Sarang Lebah Cikarang

Alhamdulillah Kopdar Bahasa Betawi Bekasi (BBB) yang ke 2 telah dilaksanakan bertempat Di SEKOLAH ALAM SARANG LEBAH CIKARANG dengan bembicara Bang Endra Kusnawan yang telah berbagi ilmu ....Tentang Mencari jati Budaya Betawi Bekasi.

Suasana Kopdar Bahasa Betawi Bekasi Ke 2

Warga BBB Sedang serius mendengarkan materi dari Bang ENDRA KUSNAWAN

BBB (Bahasa Betawi Bekasi)

BBB - Bahasa Betawi Bekasi

Bahasa Betawi Bekasi Peduli Palestina

 Bahasa Betawi Bekasi Peduli Palestina Alhamdulillah terkumpul Donasi 1.370.000 dan sudah di salurkan ke IDC Infaq Dakwah Center, Semoga donasi ini bermanfaat untuk saudara kita di palestina sana. Aamiin.....

Bang Ali Hanpih saat penyerahan donasi BBB

Bahasa Betawi Bekasi

Donasi Untuk Palestina - BBB
    



Buka Puasa Bersama Bahasa Betawi Bekasi Dan Donasi Untuk Palestina

Alhamdulillah kata syukur itu yang terucap kami sebagai pengurus Bahasa Betawi Bekasi, antusias warga BBB untuk datang ke cara buka puasa Bersama warga BBB dan donasi untuk palestina. dalam acara ini terkumpul donasi untuk pelestina sebesar 1.370. 000 Rupiah. dan alhamdulillah donasi ini sudah di salurkan ke IDC Infaq Dakwah Center Semoga Dana donasi kita bermanfaat untuk warga di palestina. Aamiin
Poto Keluarga Bahasa Betawi Bekasi

Wadon Warga BBB

Bang Ali Hanapih saat memberikan Sambutan

Bahasa betawi Bekasi
Suasana Bukber BBB

Bang Darma Sangkuriang

Sholat Berjamaah Warga BBB
Suasana Saat Bukber BBB

Makan Nasi Uduk Jengkol
Wadon Bahasa Betawi Bekasi

Sabtu, 26 April 2014

Monumen Tugu Bambu Runcing Warung Bongkok

bahasa betawi bekasi
Tugu Bambu Runcing warung Bongkok
Kabupaten Bekasi juga memiliki monumen Tugu Bambu Runcing. Terletak di pertigaan jalan Warung Bongkok, Desa Suka Danau, Kecamatan Cibitung. Berbentuk bambu runcing dibangun pertama kali pada tahun 1962 oleh prakarsa Leguin Veteran RI mengunakan bambu yang diisi dengan kayu. Tugu ini direnovasi mengunakan besi rel kereta api pada 10 Agustus 1970 dan diresmikan bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, 17 Agustus 1970. Di tempat ini pernah terjadi pertempuran hebat yang menewaskan banyak pejuang.

Sejarah Masjid Al-Mujahidin Kampung Babakan Cibarusah

Masjid Al-Mujahidin Kampung Babakan Cibarusah
Masjid Al-Mujahidin Kampung Babakan Cibarusah
Kali ini BBB akan membahas sejarah masjid al-mujahidin cibarusah artikel bbb copas dari salah satu blog http://gunrakyatbekasi.wordpress.com/2013/05/27/masjid-al-mujahidin-cibarusah-basis-perjuangan-melawan-penjajah/ bbb copas bukan maksud lain hanya ingin menyebar luaskan sejarah yang mungkin masarakat bekasi yang belum tau tentang sejarah masjid al-muhajirin ini.
Banyak masyarakat Indonesia yang belum mengenal lebih jauh Masjid al-Mujahidin yang terletak di Cibarusah Bekasi ini. Masjid ini tepatnya berada di Kampung Babakan Cibarusah (biasa disebut KBC) masuk dalam Desa Cibarusah Kota, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Masjid ini adalah masjid yang penuh dengan sejarah perjuangan heroik umat Islam dalam kontribusinya mengusir penjajah.
Masjid tua ini menjadi saksi umat Islam turutan di dalam melawan dan mengusir penjajah di Nusantara. Pada masa perjuangan kemerdekaan melawan Belanda dan Jepang Masjid al-Mujahidin ini menjadi markas serta kamp pelatihan pasukan Laskar Hizbullah, pasukan perang bentukan Masyumi tahun 1944 M.
Setelah Hizbullah terbentuk para tokoh Islam segera mengkampanyekan kepada seluruh umat Islam di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan daerah daerah lain di Indonesia. Pada pertengahan Desember 1944, perwakilan federasi Islam telah mengadakan perjalanan keliling Jawa untuk mengadakan inspeksi terhadap sukarelawan Hizbullah di semua karesidenan.
Untuk mengumpulkan para pemuda Islam yang akan dididik dalam kemiliteran, tokoh tokoh Islam tidak menemui kesulitan. Sebab, para pemuda Islam telah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam membela Tanah Airnya dari cengkeraman penjajah. Banyak santri yang dengan kesadarannya sendiri serta restu para kiai bersedia menjadi anggota laskar Hizbullah. Kemudian itu juga didukung oleh adanya kerjasama serta saling pengertian antara tokoh tokoh di pusat dengan para pemimpin pesantren.
Masyumi sendiri adalah tempat bergabungnya organisasi-organisasi Islam ketika itu, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), PUI, PUII dan yang lain. Di Masjid al-Mujahidin inilah para pemuda-pemuda umat Islam dilatih dan digembleng bukan hanya ilmu-ilmu kemiliteran, namun juga tsaqafah Islam untuk menjadi tentara-tentara tangguh pengusir penjajah. Masjid ini pun menjadi pusat penggemblengan Laskar Hizbullah untuk kemudian ditempatkan di berbagai lokasi di Pulau Jawa dan Madura.
Latihan diselenggarakan selama 3 bulan dipimpin oleh para Sydanco Peta, yang terdiri dari Abdullah Sajad, Zaini Nuri, Abd. Rachman, Kamal Idris dan lain-lainya. Yang bertindak sebagai komandan latihan adalah seorang opsir Jepang, Kapten Yanagawa.
Selain dilatih kemiliteran, para pemuda Islam itu juga diberi bekal pendidikan kerohanian. KH Zarkasy (Gontor Ponorogo) KH Mustofa Kamil (Jawa Barat), KH Mawardi (Solo), KH Mursyid (Kediri) adalah para ulama yang memberikan pembinaan kerohanian.
Di antara ulama yang paling banyak memberikan ceramah ialah KH Mustofa Kamil dari Singaparna (Jawa Barat) serta KH Abdul Halim dari Majalengka, Pemimpin Umum PUI, yang kadang-kadang juga memberikan pelajaran teknik membuat alat peledak.
Latihan itu dibuka pada 28 Pebruari 1945, dihadiri oleh Gunseikan, para perwira bala tentara Dai Nippon, Pimpinan Pusat Masyumi, Pangreh Praja dan lain-lain. Para anggota barisan Hizbullah mengikuti upacara dengan berseragam biru dengan kopiah hitam putih dan bersimbul bulan sabit dan bintang. Acara dimulai dengan pemeriksaan barisan oleh Gunseikan yang kemudian dilanjutkan dengan pidato sambutan Gunseikan.
Zainul Arifin sebagai ketua Markas Tertinggi Hizbullah dan Wachid Hasyim sebagai ketua muda Masyumi juga ikut menyampaikan sambutan. Kedua tokoh Islam itu mengingatkan kepada pemuda Islam  peserta pendidikan akan pentingnya diselenggarakan latihan kemiliteran  untuk membela agama Islam dan cita-cita perjuangan bangsa.
Pemilihan Cibarusah sebagai tempat latihan semi miter Laskar Hizbullah karena dinilai tempat tersebut sangat strategis. Di antaranya adalah karena masih banyak hutan dan terletak tidak jauh dari pusat kekuasaan Jepang di Jakarta. Laskar Hizbullah dibentuk atas usulan 10 ulama besar di Jawa, untuk mengimbangi Laskar PETA (Pembela Tanah Air), tentara nasionalis bentukan Jepang tahun 1942. Meskipun antara PETA dan Hizbullah berbeda, kurikulum militernya disusun oleh orang yang sama, yaitu Kapten Yamazaki.
Pada masa itu, Masjid Al-Mujahidin KBC bukan hanya sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga pusat komando dalam mengatur strategi. Dari Masjid ini KH Zainul Arifin, yang merupakan seorang tokoh muda yang ketika itu menjabat sebagai konsul NU di Jakarta, mengobarkan semangat anak muda khususnya kaum santri pesantren untuk menjadi garda terdepan perjuangan melawan penjajah. Dalam rapat Masyumi Banten 15 Januari 1945, KH Zainul Arifin menyampaikan pidato yang kutipannya begitu terkenal berbunyi, “Hanya dengan adanya pemuda-pemuda yang berani berjuang, keluhuran bangsa dapat tercapai.”
Pembinaan Hizbullah dipercayakan kepada Masyumi, sedangkan latihannya dilaksanakan oleh Kapten Yamazaki. Pusat latihan Hizbullah dikelola oleh Markas Tertinggi Hizbullah yang dipimpin oleh KH Zainul Arifin, Konsul NU di Jakarta. Anggotanya meliputi Abdul Mukti, Konsul Muhammadiyah Madiun, Ahmad Fathoni, Muhammad Syahid, Amir Fattah, Prawoto Mangkusasmito, dan KH Mukhtar. Adapun penanggung jawab politik adalah KH A. Wahid Hasyim, didampingi KH Abdul Wahab Hasbullah, Ki Bagus Hadikusumo, KH Masykur, Mr. Mohammad Roem, dan Anwar Tjokroaminoto.
Latihan semi-militer Hizbullah diselenggarakan masing-masing selama dua bulan di Cibarusah, Bogor (sejak 1950 Cibarusah dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi). Pada angkatan pertama latihan, diikuti 150 pemuda yang dikirim dari tiap keresidenan di seluruh Jawa dan Madura. Masing-masing keresidenan sebanyak lima pemuda. Jumlah anggota Hizbullah diperkirakan mencapai 50 ribu orang
Sejarah Tertulis Masjid Al-Mujahidin KBC
Di atas pintu masuk utama masjid ini tertulis dalam aksara Arab dan Latin “MASJID AL-MUJAHIDIN BABAKAN KOTA CIBARUSAH, JUNI 1937, ROBIUL AWAL 1356”. Lengkap dengan lambang laskar Hizbullah di bagian atasnya. Sementara di salah satu dari enam tiang utama di dalam masjid terpasang prasasti kecil dalam bahasa Belanda yang berbunyi “HERBOUWD 1935/1937, COMITE MASDJID”
Nama Masjid dan Tahun Renovasi di atas  Pintu Utama Masjid
Nama Masjid dan Tahun Renovasi di atas Pintu Utama Masjid
Di dinding depan masjid juga terpasang piagam pendirian masjid dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi bertanggal 19 Syafar 1409H / 1 Oktober 1998M dan ditandatangani oleh Kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi HM. Zainuddin, BA. Dalam piagam tersebut dijelaskan bahwa masjid Al-Mujahidin yang terletak di Kampung Babakan Desa Cibarusah Kota, dibangun pada tahun 1930.
Piagam tersebut juga menyatakan bahwa Masjid Al-Mujahidin Kampung Babakan Cibarusah ini sudah terdaftar di Departemen Agama dengan nomor 34/MJ/1988. dan disebutkan juga bahwa piagam pendirian masjid tersebut dikeluarkan berdasarkan surat keterangan dari Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Cibarusah bernomor K.13/05/142/1998 tanggal 16 Agustus 1988. Sebagai mana disebutkan dalam piagam tersebut bahwa dikeluarkannya piagam pendirian masjid ditahun 1988 itu menjadi pengukuhan pendirian masjid sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut aplikasi “google terjemah”, Herbouwd dalam bahasa Belanda bila Indonesiakan berarti “dibangun kembali”. Merujuk kepada tahun tersebut saja masjid ini sudah jauh lebih tua dari umur Republik Indonesia tercinta ini. Menjadi pertanyaan adalah, kapan masjid Al-Mujahidin ini pertama kali dibangun dan oleh siapa ?. Bila kita mencermati tiga sumber tertulis di atas ada 3 angka tahun yang berbeda, masing masing adalah tahun 1937 di atas pintu utama masjid, tahun 1935/1937 sebagaimana tertulis dalam prasasti di tiang masjid dan tahun 1930 seperti dijelaskan dalam piagam pendirian masjid yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi.
Plakat Peringatan Renovasi Masjid dipasang di Salah Satu Dari Enam Tiang Utama Masjid.
Plakat Peringatan Renovasi Masjid dipasang di Salah Satu Dari Enam Tiang Utama
Bisa saja kita menyimpulkan bahwa masjid tersebut dibangun tahun 1930M lalu di renovasi atau “dibangun kembali” lima tahun kemudian (tahun 1935 M) dan proses direnovasi tersebut selesai dilaksanakan pada bulan Juni tahun 1937 M bertepatan dengan bulan Robiul Awal tahun 1356 H. Lalu kenapa harus dibangun kembali ditahun 1935M/1937 M ?. Kawasan Cibarusah bukanlah kawasan padat penduduk di era tersebut, jalan akses dari dan menuju kesana pun sangat sulit ketika itu. Pertambahan jumlah penduduk yang membengkak dalam kurun 5 tahun sepertinya bukanlah alasan yang dapat diterima sebagai dasar pembangunan kembali masjid tersebut untuk diperluas guna menampung membludaknya jamaah.
Penetapan angka 1930M oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Bekasi sebagai tahun pendirian masjid itupun sepertinya masih patut dipertanyakan, mengingat adanya batu nisan salah satu makam di samping masjid yang bertarikh 1916M. Seperti yang sudah umum terjadi, biasanya pemakaman umum dibangun di sebelah Masjid, bukan Masjid yang dibangun disebelah pemakaman umum. Artinya, boleh jadi masjid ini dibangun jauh sebelum tahun 1916M sebagaimana tarikh pada Nisan Makam tersebut. Butuh penggalian lebih dalam untuk menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut.
Gerbang Utama
Gerbang Utama
Sejarah Tutur Masjid Al-Mujahidin Kampung Babakan Cibarusah
Sejarah tutur yang disampaikan secara turun temurun menyebutkan bahwa masjid Al-Mujahidin di Kampung Babakan Cibarusah (KBC) ini dibangun pertama kali olehPangeran Senapati, salah satu keturunan Pangeran Jayakarta Wijayakrama. Konon di tahun 1619 M Pangeran Jayakarta memerintahkanPangeran Senapati menyelamatkan diri dari kepungan Belanda, paska kekalahan Sunda Kelapa dalam perang melawan Belanda di bulan April-Mei 1619M, sekaligus membangun pertahanan di kawasan pesisir dan pedalaman. Maka dimulailah perjalanan panjangPangeran Senapati bersama pasukannya menyusuri pantai utara Jawa, melewati daerah Cabang Bungin, Batujaya, Pebayuran, Rengas Bandung, Lemah Abang, Pasir Konci hingga sampai di sebuah kawasan hutan jati.
Di kawasan hutan jati itulah kemudian Pangeran Senopati berhenti bersama pasukan dan keluarga yang masih menyertainya. Beliau menganggap kawasan hutan lebat itu sebagai lokasi persembunyian yang aman dari kejaran pasukan Belanda. Termasuk untuk tinggal mengembangkan keluarga dan keturunan. Babat alas dimulai untuk membangun pemukiman baru yang dikemudian hari dikenal dengan nama Cibarusah. Kata Cibarusah sendiri konon berasal dari kalimat berbahasa sunda “Cai baru sah”.
Dikisahkan bahwa ketika masjid masjid telah didirikan, jemaah kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi sarat sah untuk bersuci sebelum menunaikan sholat. Ketika pencarian sumber air berhasil menemukan sumber air bersih salah satu ulama yang menyertai Pangeran Senopatiberujar dalam bahasa Sunda “nah ieu’ CAI’ BARU SAH” yang berarti “Nah ini airnya baru sah” maksudnya sah secara syar’i untuk keperluan bersuci. Kalimat “CAI’ BARU SAH” itulah yang kemudian menjadi CI BARU SAH. Sedangkan nama kampung ‘Babakan’ berasal dari kata ‘Bukbak’ dalam bahasa sunda yang berarti membersihkan.
Masjid yang pertama kali dibangun oleh Pangeran Senopati tersebut berbahan utama kayu jati yang ketika itu melimpah disana. Tak jauh dari masjid dibangun sebuah kolam penampung air bersih berukuran kira kira 20x30m untuk menampung air bersih yang dialirkan dari sumbernya menggunakan pipa pipa bambu dan saluran yang dibangun secara bergotong royong. Riwayat tutur menyangkut sejarah masjid ini terputus sampai disitu. Hingga kini keturuan Pangeran Sena masih ada di KBC, keluarga beliau dapat dikenali dengan gelar ‘Raden’ yang disematkan kepada nama mereka masing masing. Pangeran Senapati wafat dan dimakamkan di Kampung Babakan Cibarusah (KBC) dan dikenal dengan sebutan Makam Embah Uyut Sena.
Peran Masjid Al-Mujahidin KBC Pada Masa Perjuangan
Bahasa Betawi bakasi
Mimbar dan Mihrab Masjid Al-Mujahidin Cibarusa
Dimasa perjuangan kemerdekaan melawan Belanda dan Jepang masjid Al-Mujahidin ini menjadi markas serta camp pelatihan pasukan Laskar Hizbulllah, Pasukan perang bentukan Masyumi tahun 1944M. Masyumi menjadi tempat bergabungnya organisasi organisasi Islam ketika itu termasuk Nahdatul Ulama (NU) dibawah pimpinan KH. Wachid Hasyim (Pahlawan Nasional dan juga ayah dari Mantan Presiden RI, KH. Abdurrahman Wachid alias Gusdur). Di masjid inilah yang menjadi pusat penggemblengan Laskar Hizbullah untuk disiapkan menjadi tentara terlatih untuk kemudian ditempatkan di berbagai lokasi di pulau Jawa dan Madura.
Dipilihnya Cibarusah sebagai tempat latihan semi miter Laskar Hizbullah karena dinilai strategis. Masih banyak hutan dan terletak tidak jauh dari pusat kekuasaan Jepang di Jakarta.  Laskar Hizbullah dibentuk atas usulan 10 ulama besar di Jawa, untuk mengimbangi Laskar PETA (Pembela Tanah Air) tentara nasionalis bentukan Jepang tahun 1942. Meskipun antara PETA dan Hizbullah berbeda, namun kurikulum militernya disusun oleh orang yang sama, yaitu Kapten Yamazaki.
Pada masa itu, Masjid Al-Mujahidin KBC bukan hanya sekedar sebagai tempat ibadah saja, tapi juga pusat komando dalam mengatur strategi. Dari Masjid ini KH. Zainul Arifin (pahlawan Nasional) merupakan seorang tokoh muda yang ketika itu menjabat sebagai konsul NU di Jakarta, mengobarkan semangat anak muda khususnya kaum santri pesantren untuk menjadi garda terdepan perjuangan melawan penjajah. Dalam rapat Masyumi Banten 15 Januari 1945, KH. Zainul Arifin menyampaikan pidato yang kutipannya begitu terkenal berbunyi “Hanya dengan adanya pemuda-pemuda yang berani berjuang, keluhuran bangsa dapat tercapai”.
Pembinaan Hizbullah dipercayakan kepada Masyumi, sedangkan latihannya dilaksanakan oleh Kapten Yamazaki. Pusat latihan Hizbullah dikelola oleh Markas Tertinggi Hizbullah yang dipimpin oleh KH. Zainul Arifin, Konsul NU di Jakarta. Anggotanya meliputi Abdul Mukti, Konsul Muhammadiyah Madiun, Ahmad Fathoni, Muhammad Syahid, Amir Fattah, Prawoto Mangkusasmito, dan KH Mukhtar.
Adapun penanggungjawab politik adalah KH A. Wahid Hasyim, didampingi KH Abdul Wahab Hasbullah, Ki Bagus Hadikusumo, KH Masykur, Mr. Mohammad Roem, dan Anwar Tjokroaminoto.
Latihan semi-militer Hizbullah diselenggarakan masing masing selama dua bulan di Cibarusah, Bogor (sejak 1950 Cibarusah dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi). Pada angkatan pertama latihan, diikuti 150 pemuda yang dikirim dari tiap keresidenan di seluruh Jawa dan Madura. Masing-masing keresidenan sebanyak lima pemuda. Jumlah anggota Hizbullah diperkirakan mencapai 50 ribu orang.

Sumber : http://gunrakyatbekasi.wordpress.com/2013/05/27/masjid-al-mujahidin-cibarusah-basis-perjuangan-melawan-penjajah/

Semoga bermanfaat artikel ini
salam BBB




Sejarah Gedung Juang 45 Tambun

bahasa betawi bekasi, gedung juang 45
Gedung Juang 45 - Tambun
Tidak banyak yang tau sejarah Gedung Juang 45 ini, gedung yang dilihat kasat mata ini angker namun memiliki sejarah yang patut kita ketahui, gedung berdua lantai ini kini di huni kelelawar - kelelawar yang jumlahnya ratusan ekor. namun gedung juang masih banyak saja yang mengunjinginya.

Yang menarik, Bekasi masih memiliki gedung bersejarah peninggalan pra masa kemerdekaan yang dikenal sebagai Gedung Tinggi yang terletak di jalan Sultan Hasanudin, dekat Pasar Tambun dan Stasiun kereta api Tambun. Gedung Tinggi ini sekarang dikenal sebagai gedung juang 45. Bangunan berarsitektur neoklasik ini dibangun oleh tuan tanah Kow Tjing Kie pada tahun 1910. Gedung tinggi ini merupakan salah satu gedung bersejarah yang turut menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi saat revolusi fisik. Ketika itu daerah Tambun dan Cibarusah menjadi pusat kekuatan pasukan republik Indonesia (RI). Perlu diketahui bahwa pada saat revolusi kemerdekaan, garis demarkasi yang memisahkan daerah Republik Indonesia dengan daerah kekuasaan Belanda terletak didaerah Sasak Jarang, sekarang menjadi perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur dengan Kecamatan Tambun dan merupakan perbatasan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.

Akibat serangan bertubi-tubi, pertahanan pasukan Belanda di Bekasi sering ditinggalkan. Mereka kemudian memusatkan diri ke daerah Klender Jakarta Timur. Sebaliknya, para pejuang Indonesia menjadikan gedung tinggi ini sempat dijadikan sebagai pertahanan di front pertahanan Bekasi- Jakarta.

Dikuasai Tuan Tanah

Setelah pasukan Belanda meninggalkan Bekasi. Gedung Juang yang terdiri dari dua lantai ini, dimiliki dan dikuasai seorang tuan tanah keturunan Cina bernama Kouw Oen Huy. Tuan tanah yang berhasil menguasai ratusan hektare tanah di Kecamatan Tambun, bahkan memiliki perkebunan karet. Ia digelari ‘Kapitaen’.

Ia tidak hanya menguasai tanah di Tambun tapi juga daerah Tekuk Pucung yang jaraknya puluhan kilometer dari Tambun, termasuk di daerah Cakung, juga menjadi milik tuan tanah ini.

Gedung Juang yang kini menjadi perkatoran milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, dibangun dua tahap, tahun 1906 dan tahun 1925. Pada awalnya, di bagian halaman muka Gedung Juang ini, dijadikan taman buah yang diantaranya banyak ditanami pohon mangga yang pada saat itu belum pernah dikenal masyarakat Tambun dan Bekasi.

Tuan tanah Kouw Oen Huy, menguasai bangunan tua ini hingga 1942. Selanjutnya, tahun 1943, bangunan bersejarah tersebut berada di bawah pengawasan pemerintahan Jepang hingga tahun 1945. Tentara Jepang, juga menggunakan bangunan tua ini sebagai pusat kekuatannya dalam menjajah Indonesia.

Pada masa perjuangan kemerdekaan 1945, bangunan yang berlokasi di atas tanah sekitar 1000 meter ini, diambil alih oleh Komite Nasional Indonesia (KNI) untuk dijadikan sebagai Kantor Kabupaten Jatinegara. Pada masa itu, Bekasi dijadikan sebagai daerah front pertahanan, maka gedung tersebut berfungsi juga sebagai Pusat Komando Perjuangan RI dalam menghadapai Tentara Sekutu yang baru selesai perang dunia kedua.

Di gedung yang mempunyai makna monumental ini, perudingan dan pertukaran tawanan perang terjadi. Lokasi pelaksanaan pertukaran tawanan sendiri dilakukan di dekat Kali Bekasi yang kini tidak jauh dari rumah pegadaian Bekasi. Banyak tentara Jepang meninggal dibantai dan dibuang di Kali Bekasi, membuat setiap tahun tentara Jepang selalu melakukan tabur bunga di kali yang membentang kota Bekasi ini.

Dalam pertukaran tawanan, pejuang-pejuang RI oleh Belanda dipulangkan ke Bekasi, dan tawanan Belanda oleh pejuang RI dipulangkan ke Jakarta lewat kereta api yang lintasannya persis berada di belakang Gedung Juang. Gedung yang tidak jauh dari Pasar Tambun Bekasi ini, juga pernah dijadikan sebagai Pusat Komando Perjuangan RI pada masa perjuangan fisik. Gedung ini selalu menjadi sasaran tembak pesawat udara dan meriam Belanda. Banyak keanehan pada gedung ini. Ketika meriam Belanda dijatuhkan di atas bangunan tersebut, ternyata meriam itu tidak meledak dan hanya merusak sebagian kecil bangunan

Akhir 1947, ketika Belanda menghianati perundingan Linggarjati tanggal 21 Juli, Belanda mengadakan aksi pertama (dikenal sebagai Agresi Militer Belanda Pertama). Mengingat gedung ini merupakan markas basis pertahanan, maka tidak mengherankan bila di sekitar gedung ini sering terjadi pertempuran dan pembantaian yang bertubi-tubi. Bahkan gedung ini pernah di duduki Belanda/NICA hingga tahun 1949. Namun, gedung yang sangat mempunyai nilai sejarah dan merupakan kebanggaan mayarakat Bekasi ini, kembali berhasil direbut oleh pejuang Bekasi pada awal 1950.

Museum Perjuangan Bekasi

Setelah masa perjuangan merebut kemerdekaan, gedung ini mengalami berbagai perkembangan dan perubahan fungsi. Selain bangunan bersejarah, bangunan tersebut sering digunakan sebagai pusat aktivitas.

Di antaranya, tahun 1950 setelah Tambun dikuasai lagi oleh Republik Indonesia, gedung ini diisi dan ditempati pertama sekali oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi.

Juga pernah digunakan sebagai kantor Jawatan Pertanian dan jawatan-jawatan lainnya sampai akhir 1982. Bangunan yang berada di bagian timur Bekasi ini, juga sempat dijadikan sebagai tempat persidangan-persidangan DPRDS, DPRD-P, DPRD TK II Bekasi dan DPRD-GR hingga tahun 1960.

Tahun 1951, di gedung ini sempat diisi oleh pasukan TNI Angkatan Darat Batalyon “Kian Santang”. Batalyon Kian Santang ini sekarang menjadi bagian dari Kodam III Siliwangi. Tahun 1962, kemudian gedung ini dibeli Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Ketika peristiwa Gerakan G 30S/PKI pecah, gedung ini juga sempat dijadikan sebagai penampungan Tahanan Politik (Tapol) PKI.

Mengingat letaknya yang strategis, oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi saat Bupati Bekasi dijabat Abdul Fatah, bangunan ini sempat dijadikan sebagai tempat perkuliahan bagi mahasiswa Akademi Pembangunan Desa (APD) yang merupakan cikal bakal pembangunan perguruan tinggi di Bekasi, dan kini dikenal dengan Universitas Islam 45 (Unisma).

Manfaat lain gedung ini, juga sempat digunakan sebagai Kantor BP-7 dan Kantor Legiun Veteran. Tahun 1999, di gedung menjadi sekretraist Pemilu. Lalu menjadi kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Sekretarit Kantor Pepabri dan Wredatama. Kini gedung yang menghadap timur ini, menjadi kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kantor Tenaga Kerja Pemertintah Kabupaten Bekasi.

Suasana gedung kuno terasa melingkupi seluruh gedung, apalagi gedung ini cukup luas dan terasa senyap jika tidak ada kegiatan yang melibatkan orang ramai. Yang ramai justru suara burung Walet dan kelelawar…

Gedung ini sempat diabadikan dalam film “Lebak Membara”, dimana HIM Damsyik sebagai pejuang tewas setelah jimat kebal pelurunya tersangkut dipagar saat hendak menurunkan bendera musuh dihalaman gedung Tinggi :-).


Jika suatu saat datang ke Bekasi, sempatkan datang ke Gedung Tinggi. Jika menjadi warga Bekasi, sayang sekali jika tidak tahu sejarah perjuangan Rakyat Bekasi yang salah satu monumen dan saksi bisunya adalah Gedung kuno yang bernama Gedung Tinggi Tambun. 

Semoga bermanpaat 
Salam BBB

Selasa, 01 April 2014

Nama nama orang bekasi dari masa kemasa

Nama nama orang bekasi dari masa kemasa

Amah
Amih
Amit
Amat
Amin
Aman
Bosih
Boih
Bonan
Bonin
Bodong
Bakul
Caman
Cimin
Comot
Cangli
Conin
Duloh
Dasim
Danang
Dalu
Dablu
Enah
Enih
Esih
Esan
Enin
Emar
Emot
Fatimah
Fatonah
Gembor
Gomin
Gunah
Gunan
Gamir
Imin
Imun
Inan
Isah
Unah
Unang
Udin
Umin
Ucan
Unang
Upit
Kaman
Kamin
Kinin
Kiin
Kicit
Kadut

Kardi
Kandang
Gomin
Gonan
Gembor
Gabir
Pengki
Pein
Penjol
Nein
Nonih

Nujin
Nenah

Nacul
Japra
Jakim
Juki 

Sanem
Sanen
Senen 
Sarkem
Sariman
Sanih
Lamih
Lamah
Lasih
Landung
Liman
Linah
Lisah
Oman
Osih
Onang
Oding
Omen
Rindon
Rukem
Rudin
Tui
Tulang
Timbla
Tutung
TumanTumin
Tuin
Tunih
Tuyul
Pandir
Perot
Petul
Panjul
Petot

Aduh Sepertinya banyak yang ora kesebut ini mah, bagen ya ini mah hanya sekedar mengingatkan bahwa nama-nama orang bekasi itu unik - unik dan lucu.

Minggu, 02 Februari 2014

Anco

nganco, anco, bahasa betawi bekasi, budaya, pantun, bekasi
Ibu - ibu saat nganco
Anco atau nganco, Buat orang bekasi anco ini tidak asing lagi, Terbuat dari bambu yg dibuat persegi empat dan sebatang bambu kira panjang nya 2 meter buat tunjangannya, tengah nya ada sejenis lawon yg jarang-jarang nya kaya ayakan tepung. Dan ujung nya lawoon diiket disetiap pojokan ujung. bambu, kenpa kerep nya kaya ayakan tepuna supaya kalaw ada ikan nya ke tangkep kaga nyeplos sekali pun ikan itu gedenya kaya ikan teri..
buat narik anco harus ada tambang kira2 panjang nya 3 meter yg diiket di ujung tunjangan bambu pungsi nya buat ngangakat anco yg udah di jeburina, nah tanda tanda saat anco diangkat kalau ada ikan yg nenggak atau kecubak kecubak di tengah2 lawon yg kerep tadi angkat dah anco nya, selain nungguin ikan yang nenggak Biasanya Make Empan ,,Terasi,,,Dedek,,ama Nasi Di Elok jadi Satu,,Buat Empanan Nganco.

Semoga bermanfaat

artikel terkait : Tari Topeng Betawi

Kamis, 09 Januari 2014

Sejarah CIKARANG

bahasa betawi bekasi, budaya, cikarang
Stasiun cikarang
Dalam perjalanan sejarahnya, Cikarang tidak terlepas dari sejarah Bekasi, baik masa kerajaan maupun disaat era perjuangan di tahun 1940-an. Menelisik dari litertur sejarah yang ada, memang tidak disebutkan secara eksplisit keberadaan Cikarang, namun sebagai bagian dari wilayah Bekasi, hampir dipastikan bahwa Cikarang pun memiliki peranan dalam sejarah bangsa ini.
Di era perjuangan, wilayah Cikarang saat ini merupakan wilayah yang menghubungkan antara Kota Bekasi dan Karawang. Memang sangat disayangkan sangat sedikit sekali rekam jejak sejarah yang menceritakan peranan wilayah Cikarang dalam sejarah perjuangan bangsa ini.
Salah satu yang tercatat adalah di wilayah Cibarusah, dimana terdapat rekam jejak perjuangan Laskar Hizbullah-Salilillah pimpinan KH Wahid Hasyim pada tahun 1937. Laskar ini memiliki peranan penting dalam mengusir penjajah Belanda dan Jepang. Wilayah ini dijadikan tempat pelatihan semi-militer bagi laskar tersebut. Dalam catatan Ali Anwar, seorang sejarawan Bekasi, menuliskan :
Latihan semi-militer Hizbullah diselenggarakan selama dua bulan di Cibarusah, Bogor (sejak 1950 Cibarusah dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi).
Pada angkatan pertama latihan, diikuti 150 pemuda yang dikirim dari tiap keresidenan di seluruh Jawa dan Madura. Masing-masing keresidenan sebanyak lima pemuda. Jumlah anggota Hizbullah diperkirakan mencapai 50 ribu orang.
Mengenai lokasinya persisnya, saya belum bisa memastikan. Namun, beberapa sumber yang keterangannya masih perlu dicross-check lagi, menduga bukan di mesjid Al-Mujahidin, melainkan di asrama bekas kongsi jaman Belanda.
Saifuddin Zuhri, tokoh NU yang pada 1944 sebagai sekretaris pribadi KH. A. Wahid Hasyim, ikut latihan Hizbullah di Cibarusah, mendeskipsikan bahwa pusat latihan terletak di sebuah tanah lapang seluas 20 hektare dekat perkebunan karet. ( sumber : http://khzainularifin.blogspot.com/)
Masih diperlukan penggalian sumber sejarah yang lebih mendetail untuk menyingkap sejarah Cikarang dan sekitarnya, terlebih dengan adanya rekam jejak sejarah Cibarusah sebagai tempat pelatihan semi-militer bagi perjuangan bangsa.
Kota Industri Terpadu Cikarang
Cikarang saat ini tidak terlepas dari Sejarah Kota Industri Cikarang yang diawali dengan pembebasan lahan di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1989. Pembebasan ini mengundang investor pengembang perkotaan untuk membangun sebuah kota terpadu di wilayah Cikarang.
Pengembang perkotaan seperti Jababeka, Lippo Cikarang dan Kota Deltamas telah merubah kawasan yang sebelumnya area tandus yang berbukit-bukit menjadi sebuah kawasan industri yang dipadukan dengan kawasan hunian. Saat ini Cikarang menjadi sebuah pusat bisnis. Pembangunan kota mandiri ini turut pula memacu perkembangan di wilayah sekitarnya.
Pembangunan kawasan terpadu tidak saja melahirkan sebuah percepatan pertumbuhan di wilayah Cikarang, namun efek dari keberadaan kota industri juga harus menjadi perhatian bagi segenap kalangan.
Sebuah perjalanan sejarah yang panjang bagi Kota Cikarang hingga menjadi seperti saat ini. Perlu kerjasama semua kalangan untuk terus menciptakan sebuah sejarah positif bagi Cikarang kedepannya.
oleh chairul iwan
Salam 
Bahasa Betawi Bekasi

Selasa, 07 Januari 2014

Tentang Kami BBB

Logo Bahsa Betawi Bekasi

Komunitas Bahasa Betawi Bekasi disingkat menjadi BBB ini dibuat dengan kerendahan hati kami sebagai warga Bekasi yang peduli akan Bahasa Betawi Bekasi. dan sebagai wadah silahturahmi masyarakat Bekasi
Keterangan
Grups BAHASA BETAWI BEKASI ini dibuat dengan kerendahan hati kami sebagai warga Bekasi yang peduli akan Bahasa Betawi Bekasi. dan sebagai wadah silahturahmi masyarakat Bekasi.

Blog : http://bahasabetawibekasi.blogspot.com/
FB Fages : https://www.facebook.com/bahasabetawibekasi
FB Grups : https://www.facebook.com/groups/Bahasabetawibekasi/

Burung Tuit -Tuit

bahasa betawi bekasi, Burung Orang Mati,, Burung Tuit -Tuit,,Burung Ninngal Anak  (Cacomantis merulinus)Burung ini sangat dibenci, karena diyakini bunyinya adalah penanda kematian. Burung dari bangsa Passeriformes yang mirip burung sikatan ini berbunyi sangat merdu, biasanya hinggap di atas pucuk pohon yang tinggi sehingga suaranya terdengar sampai jauh. Kehadirannya memancing orang untuk mengusirnya baik dengan lemparan batu atau di jepret dengan ketapel. Suara burung ini memang terkesan mistis  dan menimbulkan suasana yang angker.
Burung Tuit - Tuit
Burung Orang Mati, Burung Tuit -Tuit,,Burung Ninngal Anak (Cacomantis merulinus)

Burung tuit-tuit ini sangat dibenci, karena diyakini bunyinya adalah penanda kematian. Burung dari bangsa Passeriformes yang mirip burung sikatan ini berbunyi sangat merdu, biasanya hinggap di atas pucuk pohon yang tinggi sehingga suaranya terdengar sampai jauh. Kehadirannya memancing orang untuk mengusirnya baik dengan lemparan batu atau di jepret dengan ketapel. Suara burung ini memang terkesan mistis dan menimbulkan suasana yang angker.
By. Sonny Bejo

Kekayaan BAHASA BETAWI

Kekayaan BAHASA BETAWIJadi Anak Betawi Mesti BAngga,,Bahasa Betawi bukan Bahasa Norak,,Kampungan,,!!Suku Kata,,Kaidah Bahasa Yang Beragam,,,BAHASA BETAWI :Termasuk salah satu bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya adalah mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang paham bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan hasil pembauran bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing (Arab, Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina).Bahasa Melayu dialek Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak sejak abad ke-10. Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat kosakata yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu Polinesia dan bahasa Kawi-Jawi. Bahasa Betawi yang dipergunakan sejak abad ke-10, mendapat pengaruh dari bahasa Portugis mulai abad ke-16.Pada awalnya Bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk asli Jakarta dan menjadi dasar bahasa Indonesia. Mudah sekali berbaur dengan bahasa Indonesia karena banyak persamaan antara keduanya, sehingga sering pula disebut bahasa Indonesia dialek Jakarta. Perbedaan utamanya hanya pada ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua bahasa itu belum ada padanannya. Umumnya penduduk Betawi asli mengucapkan bunyi a menjadi e, misalnya Abah =Abe, Ada =Ade, Saja =Saje, dan lainnya, yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, bahasa Cina, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.Pada masa pra Sumpah Pemuda bahasa Indonesia yang masih disebut bahasa Melayu menjadi alat komunikasi atau bahasa yang sering dipergunakan di dalam pergaulan sehari-hari antara suku-suku bangsa Indonesia atau antara bangsa Indonesia dan bangsa asing sehingga bahasa Melayu adalah menjadi semacam jembatan yang mengakrabkan pergaulan dan memesrakan hubungan antara suku-suku bangsa dari pelbagai daerah Indonesia.Bahasa Melayu dialek Betawi yang untuk mudahnya biasa disebut bahasa Betawi, merupakan ciri kebudayaan yang paling menonjol dari orang Betawi, digunakan mereka secara turun temurun sebagai bahasa sehari-hari. Berdasarkan penggunaan bahasa oleh masyarakat pendukungnya, wilayah yang dapat dianggap sebagai wilayah budaya Betawi itu meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kecamatan Batu Raya di Kabupaten Krawang dan Kabupaten Tangerang.Perkembangan selanjutnya terdapat gaya berbahasa Indonesia dengan campuran bahasa Betawi yang disebut "Prokem betawi". Gaya berbahasa ini tidak hanya diucapkan dalam obrolan santai, melainkan telah masuk dalam media surat menyurat seperti gini atau dong, sih serta kata deh. Bahkan media surat kabar yang terbit di Jakarta pun terpengaruh juga dengan prokem Betawi.
Ondel Ondel


Jadi Anak Betawi Mesti Bangga, Bahasa Betawi bukan Bahasa Norak,,Kampungan,,!!

Suku Kata,,Kaidah Bahasa Yang Beragam,,,




Termasuk salah satu bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya adalah mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang paham bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan hasil pembauran bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing (Arab, Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina).


Bahasa Melayu dialek Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak sejak abad ke-10. Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat kosakata yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu Polinesia dan bahasa Kawi-Jawi. Bahasa Betawi yang dipergunakan sejak abad ke-10, mendapat pengaruh dari bahasa Portugis mulai abad ke-16.


Pada awalnya Bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk asli Jakarta dan menjadi dasar bahasa Indonesia. Mudah sekali berbaur dengan bahasa Indonesia karena banyak persamaan antara keduanya, sehingga sering pula disebut bahasa Indonesia dialek Jakarta. Perbedaan utamanya hanya pada ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua bahasa itu belum ada padanannya. Umumnya penduduk Betawi asli mengucapkan bunyi a menjadi e, misalnya Abah =Abe, Ada =Ade, Saja =Saje, dan lainnya, yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, bahasa Cina, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.


Pada masa pra Sumpah Pemuda bahasa Indonesia yang masih disebut bahasa Melayu menjadi alat komunikasi atau bahasa yang sering dipergunakan di dalam pergaulan sehari-hari antara suku-suku bangsa Indonesia atau antara bangsa Indonesia dan bangsa asing sehingga bahasa Melayu adalah menjadi semacam jembatan yang mengakrabkan pergaulan dan memesrakan hubungan antara suku-suku bangsa dari pelbagai daerah Indonesia.


Bahasa Melayu dialek Betawi yang untuk mudahnya biasa disebut bahasa Betawi, merupakan ciri kebudayaan yang paling menonjol dari orang Betawi, digunakan mereka secara turun temurun sebagai bahasa sehari-hari. Berdasarkan penggunaan bahasa oleh masyarakat pendukungnya, wilayah yang dapat dianggap sebagai wilayah budaya Betawi itu meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian besar wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kecamatan Batu Raya di Kabupaten Krawang dan Kabupaten Tangerang.


Perkembangan selanjutnya terdapat gaya berbahasa Indonesia dengan campuran bahasa Betawi yang disebut "Prokem betawi". Gaya berbahasa ini tidak hanya diucapkan dalam obrolan santai, melainkan telah masuk dalam media surat menyurat seperti gini atau dong, sih serta kata deh. Bahkan media surat kabar yang terbit di Jakarta pun terpengaruh juga dengan prokem Betawi.

By. Sonny Bejo

Istilah-Istilah Sakit Orang Kampung

Istilah Sakit "Bukan Cumen Dokter Spesial yang Punya Istilah Kedokteran"

Sakit dalam Sebutan orang betawi bisa di sebut dengan istilah kaga enak awak, ada juga yang menyebutnya gering, itu istilah apabila penyakit yang diderita tidak terlalu parah, kalo yang parah orang betawi bilang sakitnya udah kedalon, atau apabila yang sakit dianggap pernah berdosa dan sakit parah sehingga tidak ada kemingkinan sembuh disebut siksaan bale. Dalam masyarakat betawi banyak dikenal nama nama penyakit, baik sakit yang disebabkan karena sesuatu yang dianggap “ilmiah” maupun karena hal-hal yang ghoib.

SAKIT DAMPA


Sakit dampa atau kena dampa diyakini penyebabnya adalah karena melangkahi bekas tempat orang berzinah, dimana orang yang melakukan perzinahan ditempat tersebut sudah meninggal dunia. Gejala pertamanya adalah badan meriang panas, lalu muncul melenting merah dipermukaan kulit tempatnya bisa dibagian kulit mana saja, mirip cacar air. Orang yang kena dampa sering mengeluh panas, perih dan gatal disekitar tempat yang melenting .
Pengobatan dampa adalah dijampe oleh “orang pinter” lalu disembur atau diborehin daun sirih atau daun pete gede yang belum berbuah, atau bisa juga dengan diborehin lumpur comberan atau sarang tawon kemanting yang dibejek dengan minyak kelapa bikinan. Syaratnya yang memberikan obat harus duda yang kawin dengan perawan, atau janda yang kawin dengan perjaka. Menurut istilah dokter sakit ini adalah cacar ular atau herpes yang disebabkan oleh virus varisela zoster.

SAKIT BRAHMA

Sakit brahma adalah sakit dipermukaan kulit , kulit yang kena brahma berwana merah dan panas rasanya, obatnya dijampe oleh dukun, lalu diatas lukanya diborehin daun brahma yang berwarna merah dicampur dengan jamur pandan merah ditambah minyak kelapa bikinan.

AMPEG ATAU BENGEK

Ampeg atau bengek menyerang paru paru, biasanya orang yang sakit bengek jika bernafas, ambekannya bunyi seperti suara kucing, orang bengek sangat benci cuaca dingin karena bisa menyebabkan sakitnya angot. Obatnya si penderita diberikan rokok yang dibuat dari lintingan daun kecubung kering, atau jika sipenderita masih anak anak, obatnya mandi bareng dengan bapaknya, lalu si anak menyedot guyuran air yang membasahi celana bapaknya untuk diminum.

GIDUAN

Sakit gidu menyerang kulit, kulit yang terkena gidu akan bentol bentol dan merah warnanya, mirip ketemplokan uler bulu. Rasanya gatalsekali. Jika dibiarkan bentol akan melebar ke seluruh awak. Orang yang kena giduan diobati dengan cara ditabun di atas bangku kayu yang dikolongnya dibakar tiker pandan bekas, lantas diatas apinya ditaburkan daun tilayu sehingga tabunannya mengeluarkan banyak asap, asap dari bakaran tiker pandan dan daun tilayu inilah yang diyakini bisa menghilangkan gidu.

KAGET

Orang kaget gejalanya pansa tinggi, ngomongnya ngaco, tidurnya suka ngigo, menurut orang “pinter” orang kaget biasanya ketempelan setan gombolan, obatnya kudu dijampe sama dukun atau orang “pinter”, ketika orang kaget dipencet tangan atau betisnya biasanya setan yang nemplok diminta ngaku siapa dia dan apa tujuannya nempelin orang, si setan lantas ngajuin permintaan berupa rokok lisong dan kopi pait, adakalanya setan yang nyurup protes karena gombolan tempat tinggalnya digusur atau dijamah manusia.

KECENGKLAK

Kecengklak banyak dialami anak kecit, anak yang kecengklak badannya panas, cengeng dan kurang doyan makan.obatnya diurut sama dukun urut bayi. Kecengklak yang telat ditangani membikin anak jadi kancekan.

SALAH BANTAL

Salah bantal cirinya nengok sakit, leher pada kaku, kepala rada tengleng, kalo dipanggil orang badan ikut muter. Menurut orang tua dulu, kalo kita salah pake bantal, paginya kita akan kena sakit leher salah bantal. Obatnya diurut pake ludah basi, atau disuruh manggul bale bambu, sementara bantal yang bekas dipake kudu dijemur dibawah terik matahari. Saking populernya penyakit ini sampai diabadikan jadi syir lagu gambang kromong yang berjuudul :kodehel kudempal.

BOESAN

Boesan dipercaya karena jarang mandi pagi, orang yang boesan dipinggir atau pojokan bibirnya pada korengan rasanya perih dan susah makan. Selain karena jarang mandi pagi, boesan bisa juga muncul karena orang makan biji moneng yang dibelah tapi tidak digosok dulu kerambut sebelum dicaplok. Obatnya di popol ake daun saga atau dikasih obat biru dari mantri jeksih.

CACINGAN

Anak cacingan kuru awaknya dan buncit perutnya, obatnya di cekok temu lawak atau dikasih makan pete cina yang banyak sampe cacingnya keluar waktu buang air besar.

KEJENGKOLAN

Gejala kejengkolan adalah kencing macet, sehingga penderita akan sesambatan apabila kencing. Biasanya hal ini terjadi apabila sipenderita kebanyakan makan jengkol, apalagi yang dimakan jengkol BW, yaitu jengkol tua yang ditanam di dalam pasir sampai tumbuh tunas dan warnanya berubah menjadi hijau. Obat kejengkolan adalah minum air kelapa ijo.

BOROK

Borok adalah koreng yang membesar dan merah warnanya, borok yang dibiarkan biasanya akan bernanah dan mengundang laler nggerumut. Obatnya ditampel dun paku konde atau daun minyakan yang sudah digarang sampe diatas api lalu daun tersebut diolesi minyak kelapa bikinan, sementara jika koreng yang kecil dan gatal (gudig) cukup digebeg dengan daun arengan muda.
Dibetawi selain borok biasa, dikenal juga iistilah borok sikutan, borok jenis ini diyakini diidap oleh orang yang suka mengambil kembali sesuatu yang telah diberikan ke orang lain.

GONDONGAN

Gondongan banyak dialami anak anak, tapi juga bisa diidap orang dewasa. Orang yang gondongan pipi dibawah kupingnya bengkak, rasanya skit dan bikin susah tidur. Obat gondonganadalah blao cuci yang berbentuk kotak, blao dilumtakan dengan air lalu diborehin ke tempat gondongan oleh dukun. Biasanya bentuknya adalah tulisan kanji, dukun yang bisa mengobati gondongan umumnya keturunan cina.

SESEKELAN


Sesekelan adalah penyakit ikutan, misalnya jika di kaki ada borok otomatis dipangkal paha muncul sesekelan yaitu benjolan sebesar jengkol, rasanya sakit bikin sipenderita jalannya ngegang, sesekelan akan hilang dengan sendirinya apa bila penyakit utamanya sudah bae.

SRESEL

Sresel adalah istilah untuk bisul alus-alus, umumnya diderita anak-anak dibagian jidat dan muka, anak kecil yang kena sresel jadi cengeng dan suka uring uringan. Obat sresel banyak jenisnya, diantaranya adalah ddipopol pake hati kodok berud, atau yang lebih ekstrim ialah di pencet paksa oleh dukun bayi, bisul sresel harus dikeluarkan matanya supaya tidak tumbuh lagi. Anak yang dipencet sreselnya akan nangis klojotan, untuk mengurangi rasa sakit biasanya sang dukun akan member jampe jampe penghilang rasa sakit.

CANTENGAN

Cantengan biasnya dijari tangan atau jari kaki, jari yang cantengan akan bengkak dan bernanah, penyebabnya macem-macem, karena kuku yang nancep kepinggiran jari atau bisa juga karena kesusuban kayu, seringnya yang suka nyusub adalah kayu kelapa. Cantengan bisa bikin awak panas dinginalias meriang. Obatnya dipopol pake jahe yang sudah ditumbuk halus, caranya diblebed pake potongan kain.

KEJELIKE


Buat perumpuan yang suka pake sandal jungkung tapi kurang jetu atawa kurang hati-hati makenya bisa kejelike kakinya. Orang yang kejelike persendian kakinya akanbengkak, keseleo. Sakitnya bukan main, kalo tidak buru buru diurut jalan bisa dingkring. Kaki yang kejelike diobati dengan tumbukan beras dicampur kencur, tentunya setelah diurut oleh tukang urut.

KEBELER

Kebeler adalah luka akibat tersayat inis bambu, pada zaman dulu, inis bambu banyak digunakan untuk motong tali puser bayi atau dipake bengkong sunat untuk motong ujung titit. Kebeler rasanya perih, kalo lukanya dalam bisa bengkak. Untuk menghentikan darah caranya di kate sama orang ‘pinter”. Luka kebeler diobati dengan getah keladi atau ditempel kabang-kabang.

KREMIAN

Kremian adalah gatel Pada Dubur atau Anus lantaran Cacing Kremi. Lantaran ngegadoin klapa tua..,Obatnya Dubur atau Anus Di Olesin Minyak Kelapa Masakan

KALIWARE

Kaliware bila ada orang tua yg meninggal,,tiba-tiba "anaknye bengong" aje..nah ntu di sebut kaliware atau " kesandingan "

BUYUT RENGAS

Buyut Rengas lantaran keseringan manggrok dipu'un rengas

BUYUTAN

Buyutan istilahnya,,,kalau tangan selalu begeter,sebab Saraf Motorik,,tidak terkntrol..kalau Orang Dulu Bilang
gara-gara jarang Nyempal, Nyempal memerikan hadiah Uang pada Bayi yg baru Lahir

By. Sonny Bejo

 
Design by Free WordPress Themes | Suported By| Rahasia Website Pemula | KOPEJE