Ondel Ondel
Jadi Anak Betawi Mesti Bangga, Bahasa Betawi bukan Bahasa Norak,,Kampungan,,!!
Suku Kata,,Kaidah Bahasa Yang Beragam,,,
Termasuk salah satu bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya adalah
mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang
paham bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan hasil pembauran
bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing (Arab,
Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina).
Bahasa Melayu dialek
Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak sejak abad ke-10.
Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat kosakata
yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu
Polinesia dan bahasa Kawi-Jawi. Bahasa Betawi yang dipergunakan sejak
abad ke-10, mendapat pengaruh dari bahasa Portugis mulai abad ke-16.
Pada awalnya Bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk
asli Jakarta dan menjadi dasar bahasa Indonesia. Mudah sekali berbaur
dengan bahasa Indonesia karena banyak persamaan antara keduanya,
sehingga sering pula disebut bahasa Indonesia dialek Jakarta. Perbedaan
utamanya hanya pada ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua bahasa itu
belum ada padanannya. Umumnya penduduk Betawi asli mengucapkan bunyi a
menjadi e, misalnya Abah =Abe, Ada =Ade, Saja =Saje, dan lainnya, yang
banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, bahasa Cina, bahasa Jawa, dan
bahasa Sunda.
Pada masa pra Sumpah Pemuda bahasa Indonesia yang
masih disebut bahasa Melayu menjadi alat komunikasi atau bahasa yang
sering dipergunakan di dalam pergaulan sehari-hari antara suku-suku
bangsa Indonesia atau antara bangsa Indonesia dan bangsa asing sehingga
bahasa Melayu adalah menjadi semacam jembatan yang mengakrabkan
pergaulan dan memesrakan hubungan antara suku-suku bangsa dari pelbagai
daerah Indonesia.
Bahasa Melayu dialek Betawi yang untuk
mudahnya biasa disebut bahasa Betawi, merupakan ciri kebudayaan yang
paling menonjol dari orang Betawi, digunakan mereka secara turun temurun
sebagai bahasa sehari-hari. Berdasarkan penggunaan bahasa oleh
masyarakat pendukungnya, wilayah yang dapat dianggap sebagai wilayah
budaya Betawi itu meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian besar
wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kecamatan Batu Raya di
Kabupaten Krawang dan Kabupaten Tangerang.
Perkembangan
selanjutnya terdapat gaya berbahasa Indonesia dengan campuran bahasa
Betawi yang disebut "Prokem betawi". Gaya berbahasa ini tidak hanya
diucapkan dalam obrolan santai, melainkan telah masuk dalam media surat
menyurat seperti gini atau dong, sih serta kata deh. Bahkan media surat
kabar yang terbit di Jakarta pun terpengaruh juga dengan prokem Betawi.
Posted in: ARTIKEL
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Ondel Ondel |
Jadi Anak Betawi Mesti Bangga, Bahasa Betawi bukan Bahasa Norak,,Kampungan,,!!
Suku Kata,,Kaidah Bahasa Yang Beragam,,,
Termasuk salah satu bentuk dialek bahasa Melayu. Keistimewaannya adalah
mudah digunakan untuk berkomunikasi dengan suku-suku bangsa lain yang
paham bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan hasil pembauran
bahasa-bahasa antar suku dan dipengaruhi unsur bahasa asing (Arab,
Belanda, Portugis, Inggris, dan Cina).
Bahasa Melayu dialek
Nusa Kalapa telah dipergunakan di Jakarta paling tidak sejak abad ke-10.
Bahasa Melayu dialek Jakarta atau Bahasa Betawi ini terdapat kosakata
yang tergolong "Betawi Kawi", yang dipengaruhi oleh bahasa Melayu
Polinesia dan bahasa Kawi-Jawi. Bahasa Betawi yang dipergunakan sejak
abad ke-10, mendapat pengaruh dari bahasa Portugis mulai abad ke-16.
Pada awalnya Bahasa Melayu digunakan oleh orang-orang atau penduduk
asli Jakarta dan menjadi dasar bahasa Indonesia. Mudah sekali berbaur
dengan bahasa Indonesia karena banyak persamaan antara keduanya,
sehingga sering pula disebut bahasa Indonesia dialek Jakarta. Perbedaan
utamanya hanya pada ucapan sejumlah kata-kata yang pada kedua bahasa itu
belum ada padanannya. Umumnya penduduk Betawi asli mengucapkan bunyi a
menjadi e, misalnya Abah =Abe, Ada =Ade, Saja =Saje, dan lainnya, yang
banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab, bahasa Cina, bahasa Jawa, dan
bahasa Sunda.
Pada masa pra Sumpah Pemuda bahasa Indonesia yang
masih disebut bahasa Melayu menjadi alat komunikasi atau bahasa yang
sering dipergunakan di dalam pergaulan sehari-hari antara suku-suku
bangsa Indonesia atau antara bangsa Indonesia dan bangsa asing sehingga
bahasa Melayu adalah menjadi semacam jembatan yang mengakrabkan
pergaulan dan memesrakan hubungan antara suku-suku bangsa dari pelbagai
daerah Indonesia.
Bahasa Melayu dialek Betawi yang untuk
mudahnya biasa disebut bahasa Betawi, merupakan ciri kebudayaan yang
paling menonjol dari orang Betawi, digunakan mereka secara turun temurun
sebagai bahasa sehari-hari. Berdasarkan penggunaan bahasa oleh
masyarakat pendukungnya, wilayah yang dapat dianggap sebagai wilayah
budaya Betawi itu meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta, sebagian besar
wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kecamatan Batu Raya di
Kabupaten Krawang dan Kabupaten Tangerang.
Perkembangan
selanjutnya terdapat gaya berbahasa Indonesia dengan campuran bahasa
Betawi yang disebut "Prokem betawi". Gaya berbahasa ini tidak hanya
diucapkan dalam obrolan santai, melainkan telah masuk dalam media surat
menyurat seperti gini atau dong, sih serta kata deh. Bahkan media surat
kabar yang terbit di Jakarta pun terpengaruh juga dengan prokem Betawi.
0 komentar:
Posting Komentar